Selasa (17/06/14) itu, segerombol mahasiswa bernuansa abu-abu bertebaran di seputar Grha Sabha Pramana (GSP) UGM.  “Ge-o-fi-si-ka! Ge-o-fi-si-ka!” pekik mereka penuh semangat. Pasukan kelabu itu hanya berjumlah kurang lebih tiga puluh orang, namun  suara mereka tidak kalah menggema dibandingkan ribuan orang lain yang berlalu lalang di seputar lokasi tersebut. Mereka senantiasa beriringan membawa atribut berbagai macam variasi: dari papan nama bertuliskan ‘geofisika’, spanduk lebar, hingga ikon-ikon khas geofisika seperti ikon pendaki gunung  dan ikon pekerja lapangan.

Di balik banyaknya kebutuhan riset dalam kemajuan ilmu pengetahuan, tentunya semakin banyak pula tulisan yang harus dibuat agar penelitian yang dilakukan bisa dipahami, baik oleh si penulis maupun pembacanya. Oleh karena itulah, Sabtu, 10 Mei 2014 lalu, Himpunan Mahasiswa Geofisika (HMGF) Universitas Gadjah Mada kembali menggelar seminar menarik bernama Pelatihan Karya Tulis dan Skripsi.  Salah satu program kerja HMGF UGM ini bertujuan menarik simpati mahasiswa agar giat menulis dan tidak takut berkarya dalam bidang karya tulis maupun skripsi.

18 Mei 2014, hingga 24-27 Mei 2014  lalu, Himpunan Mahasiswa Geofisika (HMGF) UGM mengadakan Geophysics Expedition (GE) 2014 dengan tema “Identifikasi Struktur Geologi di Daerah Berpotensi Gempa Desa Segoroyoso, Pleret, Bantul”. Acara ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa S1 saja, tapi juga untuk mahasiswa S2 Geofisika UGM.

Sinar matahari menyinari kampus Fakultas MIPA UGM dengan kadar yang sangat pas. Pagi itu pun menjadi pagi yang cerah menyenangkan. Waktu itu, terlihat pemuda-pemudi berjalan kaki, ataupun menaiki motornya, sambil membawa tas carrier, bahkan koper. Tampaknya banyak sekali barang-barang yang dibawanya. Mereka berkumpul di suatu tempat yang disebut dengan Hutan Biologi. Apa yang sedang mereka lakukan?