Himpunan Mahasiswa Geofisika (HMGF) Universitas Gadjah Mada pada 6-7 Juni 2014 yang lalu mengadakan Workshop Geomodelling dengan tema “Introduction to Geostatistic and Static Modelling”. Acara ini diisi oleh Bapak Budi R. Permana, geologist di ConocoPhillips Indonesia yang berbagi ilmu kepada peserta tentang bagaimana cara membuat model bawah permukaan tanah.

Kegiatan workshop hari pertama dilakukan di Ruang Seminar lantai 2 Perpustakaan Pusat UGM. Acara ini dimulai dengan registrasi peserta dari pukul 8.00-8.30 WIB, dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh Yoggie Surya Pradana dan Megan Mradipta selaku MC pada pukul 8.30 WIB. Sesi selanjutnya adalah sambutan yang diawali oleh Kurniawan Pratama Arifin selaku Ketua Panitia Workshop Geomodelling, dilanjutkan oleh Alfian Romadhoni sebagai Ketua HMGF UGM, dan sambutan terakhir oleh perwakilan dosen Geofisika UGM, Bapak Eddy Hartantyo, S.Si., M.Si. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Bapak Budi R. Permana.

1

Sambutan dari Ketua Panitia Workshop Geomodelling

Sebelum masuk ke materi, pembicara memberikan kesempatan kepada peserta workshop untuk memperkenalkan diri satu persatu dan menjelaskan motivasi mereka mengikuti workshop geomodelling. Dari perkenalan tersebut diharapkan peserta workshop dapat saling mengenal dan lebih akrab, karena acara tersebut tidak hanya diikuti oleh mahasiswa UGM, namun juga diikuti oleh mahasiswa dari luar UGM, seperti dari UPN “Veteran” Yogyakarta, UNDIP Semarang, bahkan dari Universitas Brawijaya Malang.

2

Perkenalan serta Penjelasan Motivasi Mengikuti Workshop Geomodelling oleh Peserta

Setelah memperkenalkan diri, peserta dibagi menjadi 10 kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 6 orang yang di dalamnya terdapat geologist dan geoscientist. Selanjutnya peserta diminta untuk memberikan nama pada kelompoknya dan berperan layaknya Oil and Gas Industry. Nama kesepuluh perusahaan tersebut adalah BRP, Geofun, Dream E&P, WAYAG, Surya Energy, PERTAMINI, AADS, KINK, ELEBEN, dan Ultra.

Materi pertama yang disampaikan oleh narasumber adalah “Introduction to Petroleum System”. Pada materi ini, peserta dikenalkan tentang petroleum system, seperti source rock, migration, reservoir rock, cap rock, dan trap. Dengan menggunakan geomodelling, geoscientist akan tahu tentang petroleum system dari suatu reservoir, mengetahui dimana lokasinya, cap rock, trap, dan arah migrasi. Pemodelan geologi adalah pekerjaan yang terus menerus dilakukan. Dengan data baru dari sumur pengeboran, seorang geomodeller harus meng-upgrade data mereka untuk memastikan apakah interpretasi mereka benar atau tidak. Pemodelan geologi baru akan berakhir saat reservoir sudah tidak dapat menghasilkan cairan hidrokarbon lagi.

3

Penyampaian Materi “Introduction to Petroleum System” oleh Bapak Budi R. Permana

Materi selanjutnya adalah “Introduction to Petrophysics”. Analisa petrofisika adalah pekerjaan yang dilakukan setelah sumur dibor. Seorang ahli petrofisika akan menggunakan data sumur dan data batuan inti untuk mengetahui parameter fisik batuan yang ada di bawah permukaan yang akhirnya akan digunakan untuk menentukan dimana letak reservoir. Dengan mengetahui parameter petrofisika (seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dll) seorang petrophysicist atau geomodeller dapat menentukan kualitas reservoir, apakah menguntungkan atau tidak.

Pada materi ini, Bapak Budi R. Permana memberikan latihan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan analisis petrofisika. Latihan tersebut adalah menemukan kesalahan dalam data sumur (memeriksa hubungan antara density-neutron log dan resistivity log), selanjutnya adalah menentukan litologi dengan menggunakan sinar gamma dan resistivity-log, dan yang terakhir adalah korelasi sumur untuk menentukan batas-batas lapisan dan struktur pada batuan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Dan bagi kelompok yang mengerjakan latihan tersebut dengan benar, akan diberikan penghargaan berupa bintang, dan kelompok yang mendapat bintang terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa doorprize.

4

Sesi Latihan Melakukan Analisis Petrofisika

Berikutnya disampaikan materi terakhir di hari pertama workshop geomodelling, yaitu materi tentang “Contouring”. Konturing berguna untuk membuat peta isopach reservoir yang berguna untuk menghitung volume cairan hidrokarbon. Dengan konturing, geomodeller akan mengetahui struktur geologi, seperti patahan dan lipatan, dan juga berguna untuk menentukan elevasi dari suatu reservoir. Kegiatan yang dilakukan saat materi contouring ini adalah peserta melakukan beberapa latihan untuk membuat model bawah permukaan secara manual. Pembicara memberikan beberapa titik elevasi dan kemudian peserta membuat peta kontur dari reservoir, menentukan struktur, dan kemudian memberikan alasan tentang hasil konturing yang telah dibuat.

5

Penyampaian Materi Terakhir Hari Pertama Workshop Geomodelling

Hari kedua workshop geomodelling dilakukan di Ruang Sidang Jurusan Fisika FMIPA UGM yang dimulai pukul 07.30 WIB. Di hari kedua ini peserta diberikan pelatihan tentang geomodelling dan pengantar geostatistika.

Untuk membuat model bawah permukaan dibutuhkan banyak data, seperti data sumur, data elevasi, data litologi, dll. Dengan menggabungkan banyak data tersebut akan dapat dihasilkan model bawah permukaan yang baik. Kegiatan yang dilakukan pada sesi pelatihan geomodelling ini adalah pembicara memberikan data litologi dan data ketebalan reservoir, kemudian peserta membuat model bawah permukaan bumi dengan data-data yang diberikan tersebut. Setelah model bawah permukaan dibuat, setiap kelompok kembali mempresentasikan hasil diskusinya, dan seperti hari pertama, kelompok terbaik akan mendapat penghargaan.

6

Suasana Hari Kedua Workshop Geomodelling

Materi penutup dalam workshop geomodelling ini adalah tentang geostatistika. Metode-metode geostatistik sangat berguna untuk pemodelan geologi, diantaranya adalah untuk menentukan kualitas reservoir dan juga untuk membuat keputusan dengan data yang terbatas. Salah satu metode geostatistik yang biasa digunakan dalam geomodelling adalah metode kriging. Kriging adalah suatu metode geostatistika yang memanfaatkan nilai spasial pada lokasi tersampel dan variogram untuk memprediksi nilai pada lokasi lain yang belum atau tidak tersampel, dimana nilai prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya terhadap lokasi tersampel. Dalam materi geostatistik ini juga diajarkan bagaimana membuat model bawah permukaan dari data-data yang ada dengan menggunakan program sederhana, yakni Microsoft Excel. Selain Excel digunakan juga free software SGemS, dengan software tersebut para peserta dapat membuat histogram, variogram, dan model dengan baik berdasarkan data-data yang ada.

Rangkaian acara workshop geomodelling ini pun berakhir pada pukul 15.00 WIB dengan diserahkannya kenang-kenangan kepada Bapak Budi R. Permana dan sesi foto pembicara bersama peserta workshop. Dengan berakhirnya workshop ini diharapkan peserta dapat mengembangkan dan mengaplikasikan konsep-konsep dasar yang diberikan oleh pembicara, sehingga suatu saat nanti dapat menjadi seorang geomodeller yang handal.

7

Penyerahan Kenang-Kenagan Kepada Bapak Budi R. Permana

Kurniawan Pratama A. & Radhi Muammar | GF 12

Leave a comment

Your email address will not be published.