Beberapa abad belakangan ini, metode geofisika seperti seismologi, gravitimeter, pengukuran aliran panas, dan pengamatan medan geomagnetik telah mengubah pandangan kita terhadap interior planet kita sendiri, Bumi. Dengan menggabungkan hasil pengamatan dengan pengukuran laboratorium dari sifat-sifat material dan modeling berdasarkan teori, sekarang kita bisa menentukan secara akurat dan mendasar bagian-bagian Bumi seperti ketebalan kerak, ukuran inti Bumi, komposisi, batas perubahan fase, dan aliran magma pada mantel. Pengukuran detail ini memberikan petunjuk mengenai pembentukan Bumi dan bagaimana planet ini berevolusi sejak terbentuk, 4,6 miliar tahun yang lalu.
Namun, Bumi hanya merupakan contoh versi planet terestrial, untuk memehami lebih dalam tentang formasi dan evolusi planet ‘rumah’, kita harus memperlebar wawasan geofisika lebih jauh, dimulai dengan tetangga terdekat yaitu Bulan dan Mars. Dunia yang ‘berbeda’ ini dapat menjadi tes mendasar terhadap pemahaman kita tentang basic principle dari formasi dan evolusi dan memiliki implikasi pada Bumi dan tatasurya pada umumnya.