Akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan mengenai tsunami setinggi 20 meter yang berpotensi menerjang pesisir selatan pulau Jawa. Potensi tsunami ini terjadi akibat adanya gempa yang terjadi pada zona subdusi di bagian selatan Pulau Jawa. Zona subduksi di sebelah selatan Indonesia ini terbentuk dari pertemuan tiga lempeng aktif yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Zona subduksi sendiri merupakan area bertemunya lempeng samudra yang tersusun atas batuan basal dengan densitas tinggi dan lempeng benua yang densitasnya lebih rendah. Kontak antara kedua lempeng merupakan sumber gempa dengan kekuatan yang besar atau seringkali disebut megathrust. [1]