“Akan aku buat HMGF berkilap Adamantine!”, toreh salah seorang teman di atas kain putih yang terbentang saat penulisan janji menjelang Latihan Dasar Kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Geofisika (LDK HMGF) 2015 usai. Kepengurusan HMGF tahun ini memang baru saja memasuki babak baru. Februari silam, resmi sudah kepengurusan himpunan ini diemban dan diamanahkan kepada 66 mahasiswa yang luar biasa. Demi mempersiapkan kepengurusan yang memiliki semangat teladan yang tinggi, serta kekeluargaan yang kuat, program Latihan Dasar Kepemimpinan yang diketuai oleh Ahmad Reza selaku Sekretaris Jenderal ini pun diadakan pada 28 – 29 April 2015, dengan mengusung tema “Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya”. Dihadiri oleh para pembicara, serta kakak-kakak yang hebat dan menginspirasi, LDK HMGF memberikan banyak pelajaran bagi 66 mahasiswa ini.

Bila Memang Tidak Mau Dibenci, Tidak Usah Kamu Menjadi Pengurus!

Disambut kabut dan awan mendung yang tak melarutkan semangat, peserta LDK yang notabene adalah Pengurus Harian HMGF 2015 ini tiba pukul 15.00. Seusai sholat Ashar berjamaah, acara dibuka oleh Ketua HMGF, Wahyu Kusdyantono. Sanjutnya acara diisi dengan materi ke-HMGF-an oleh Kak Haviz, Ketua HMGF periode 2011, serta Kak Fitrul Islam, Ketua HMGF Banyak menceritakan pengalaman di masa kepengurusan masing-masing, Kak Haviz dan Kak Fitrul membuat peserta mendengarkan dengan antusias dan penasaran. Banyak diantara peserta yang baru mengetahui fakta-fakta menarik tentang HMGF tiap masanya. Setelah kurang lebih dua jam lamanya bercerita dan tertawa bersama, materi ke-HMGF-an pun usai.

“Bila memang tidak mau untuk dibenci, maka tidak usah kamu menjadi pengurus,” Pesan Kak Haviz. Diiringi tepuk tangan, Kak Haviz dan Kak Fitrul mengakhiri acara.

kehmgfan

Penyampaian Materi Ke-HMGF-an

Acara dilanjutkan dengan materi kedua oleh Ketua BEM KM FMIPA UGM periode 2014, Fadjar Mulya. Sosok bertitel Mahasiswa Berprestasi 2013 FMIPA UGM yang datang dari Jurusan Kimia 2011 ini  pun membagikan pengalamannya di kancah organisasi, dengan menyampaikan materi bertema Manajemen Organisasi. Banyak dari peserta yang bersemangat turut aktif selama materi disampaikan. Bercerita banyak tentang pengalamannya di organisasi, perjalanan mahasiswanya sebagai organisatoris, serta ceritanya sebagai mahasiswa berprestasi, dengan luwesnya Kak Fajar mampu meyakinkan peserta untuk terus aktif dan kritis mencermati setiap masalah yang ada di setiap organisasi. Menjadi aktif dan berpikir kreatif, adalah pesan tersirat yang disampaikan Kak Fajar kepada setiap peserta di sore hari itu. Ditutup dengan banyak pesan semangat, materi kedua berakhir pukul 18.00 WIB.

sharing

Penyampaian Materi Manajemen Organisasi

Setelah istirahat untuk makan dan ibadah, acara selanjutnya diisi dengan materi oleh Pak Imam Suyanto selaku pembina HMGF. Tidak banyak memberikan materi yang padat, Pak Imam menitikberatkan pesannya kepada para peserta untuk melihat lebih jauh lagi darimana HMGF itu berdiri dan dengan perjuangan seperti apa himpunan ini didirikan. Bercerita banyak tentang pengalamannya sebagai mahasiswa maupun ketika masih menjadi dosen muda di program studi ini, Pak Imam mengajak para peserta untuk sama-sama kembali melihat Geofisika dan HMGF-nya di era 80/90-an. Pengalaman dan cerita yang disampaikan beliau berarti banyak bagi para peserta yang hadir kala itu.

paimam

Pak Imam Suyanto Berbagi Pengalaman Kepada Peserta

Sesi materi ketiga selanjutnya dilaksanakan pukul 20.30 WIB dengan tema public speaking. Tak kalah menarik dari segmen-segmen sebelumnya, materi kali ini disampaikan oleh Kak Nabil Satria, Mahasiswa Berprestasi Favorit UGM 2015 dari Jurusan Teknik Mesin. Berfokus pada praktek dan pemberian contoh, pemateri dapat membawa suasana pada malam itu menjadi riuh dan penuh semangat. Selama dua jam lamanya, Kak Nabil menitikberatkan bahwa untuk menjadi pembicara yang baik, hal yang harus dimiliki adalah kepercayaan diri yang tinggi dan kepercayaan terhadap nilai yang akan disampaikan. Selalu teriring dengan tawa dan canda selama materi, menjadikan banyak peserta lupa bahwa waktu sudah menunjukan larut malam. Materi public speaking usai pada pukul 21.30 WIB diiringi dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta yang hadir kala itu. Seusai materi, acara dilanjutkan dengan istirahat dan dilanjutkan dengan acara di esok harinya.

publicspeaking

Sesi Materi Public Speaking oleh Nabil Satria

Dibangunkan dengan udara segar dan dihadapkan pada Merapi yang gagah menantang, membuat suasana pagi di hari Minggu, 29 April, terasa berbeda. Dengan semangat, seluruh peserta bangkit dari peristirahatannya untuk bersama-sama senam pagi di lapangan terbuka yang berlokasi tidak jauh dari penginapan peserta berada. Acara dilanjutkan dengan suasana riang outbond yang semakin mencerahkan pagi. Ditutup dengan permainan-permainan seru, foto bersama di Gedung Rektorat, serta beres-beres Sekretariat HMGF, LDK 2015 resmi berakhir sekitar pukul 16.00.

LDK Belum Berakhir

Sebelum outbond, peserta diminta untuk menuliskan janji serta komitmen dan harapan mereka di atas kain putih yang terbentang. Banyak harapan, pesan, janji dan keyakinan yang tertulis di atas kain putih polos yang sekarang penuh dengan goresan janji. Semoga janji yang tertulis di atas kain tersebut akan selalu terpampang dalam pikiran dan hati segenap Pengurus Harian HMGF 2015, sebagai bara semangat dalam mengemban amanah.

hmgf

Kain Putih Berisikan Janji serta Komitmen Para Pengurus

Dua hari telah berlalu. Namun dua hari pembelajaran dalam acara LDK ini belumlah cukup. Akan banyak masalah yang belum pernah ditemui, melebihi materi-materi dalam teori yang disampaikan oleh para pembicara, di dua hari yang telah lalu. Akan ada banyak pertanyaan yang tidak akan bisa dijawab dengan alasan bahkan perkataan manis sekalipun. Akan banyak lagi ujian yang bertujuaan untuk memantaskan setiap diri yang masuk ke dalam kepengurusan ini. Latihan dasar kepemimpinan yang sesungguhnya sejatinya baru akan dimulai. HMGF masih memiliki delapan bulan kepengurusan yang akan banyak menguji kebersamaan dan kebanggaan sebagai keluarga. Pengalaman, cerita, perbaikan, nasihat dan pesan yang telah tersampaikan serta harapan yang ditorehkan di atas kain putih tersebut, bukanlah hanya sebagai bagian kecil dari rangkaian acara yang tersusun dan begitu saja terlewati ketika acara usai, namun sebagai pembelajaran dan bekal untuk bersama-sama menghadapi ujian dalam mengemban amanah sebagai pengurus di himpunan yang kita banggakan ini.

Wahyu Kusdyantono | GF ‘12

Leave a comment

Your email address will not be published.