Mengenal Lebih Dekat Prof. Mugiono, Pendidik Teladan Pendiri Geofisika UGM

Sosok Prof. Mugiono, pendiri Prodi Geofisika UGM

Kehadiran Program Studi Geofisika UGM yang turut mewarnai dunia Pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari perjuangan seorang Profesor yang tangguh, tegas, dan disiplin, yakni Prof. Mugiono. Beliau merupakan pendiri Program Studi Geofisika UGM.

Pada awalnya, Geofisika UGM merupakan salah satu pilihan konsentrasi studi di Jurusan Fisika dan Prof. Mugiono merupakan penanggungjawab pada konsentrasi studi tersebut. Berkat kemampuan komunikasi beliau yang luar biasa, yakni dengan melakukan korespondensi dengan berbagai pihak untuk mendirikan Laboratorium Geofisika, beliau berhasil mendapatkan hibah sebesar 5000 US $ dari Kementerian Pertambangan di masa itu, yakni Soemantri Bojonegoro. Dana tersebut beliau gunakan salah satunya untuk membangun perpustakaan Geofisika yang pada masa itu merupakan perpustakaan Geofisika terbaik se-Indonesia.

Atas ke bawah: Prof. Dr. H. Kirbani Sri Brotopuspito, Drs. H. Achmad Mahfi, M.A., dan Drs. Sudiartono, M.Si., tiga dosen Geofisika UGM yang merupakan murid dari Prof. Mugiono.  Sumber: http://www.oocities.org; pslh.ugm.ac.id; https://ugm.ac.id 

Tiga murid pertama beliau adalah Prof. Kirbani, Bapak Sudiartono, dan (Alm) Bapak Achmad Mahfi yang ketiganya kini merupakan geofisikawan yang kemampuannya sangat mumpuni. Maka tidaklah salah bila banyak yang mengatakan bahwa beliau merupakan seorang pendidik yang sejati.

Selain itu itu, beliau juga berperan dalam menciptakan komunitas Geofisikawan Indonesia yang hingga kini terus berkembang. Beliau memprakarsai berdirinya HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia).

Dalam kesehariannya, beliau dikenal sebagai pribadi yang sangat disiplin sehingga seringkali mahasiswa tidak diperbolehkan masuk apabila mahasiswa tersebut datang ke kelas bersamaan dengan kedatangan beliau. Pada saat beliau mengajar tidak ada mahasiswa yang diperbolehkan masuk kelas setelah Prof. Mugiono memasuki ruang kelas, karna sudah dianggap terlambat. Selain itu beliau juga sangat serius terhadap ilmu yang ditekuninya, yaitu vulkanologi atau ilmu mengenai gunung api.

“Beliau saking seriusnya dengan gunung api, di umurnya yang sudah sepuh waktu itu beliau mendaki gunung Merapi sendiri.” tutur Bapak Wahyudi, dosen di Prodi Geofisika, yang pernah mendapatkan ilmu langsung dari beliau.

Prof. Mugiono juga dikenal sebagai sosok yang memiliki filosofi tinggi.  Kala itu, seorang mahasiswa beliau yang kini telah menjadi Profesor, tidak lulus ujian, kemudian diminta datang ke rumahnya untuk melaksanakan ujian perbaikan. Mahasiswa tersebut berangkat ke rumah Profesor Mugiono dengan menaiki sepeda. Karena sepanjang perjalanan menuju rumah beliau sedang turun hujan, sebagian badan dari mahasiswa tersebut basah. Saat ditanyai oleh Prof. Mugiono, mengapa bagian depan anda basah, sedangkan bagian belakangnya tidak, mahasiswa tersebut menjawab tidak tahu. Tiba-tiba Profesor Mugiono mengatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak lulus lagi, karena pertanyaan mengenai hujan tersebut ternyata merupakan soal yang diujikan.

Meskipun terkenal berkarakter keras karena begitu disiplinnya, Prof. Mugiono juga sangat perhatian terhadap mahasiswanya. Apabila beliau menasihati seorang mahasiswanya, beliau tidak akan marah di depan umum. Saat berada di tangga misalnya, ketika ada orang lewat saat beliau sedang menasihati mahasiswanya, beliau akan memberikan jeda, lalu dilanjutkan kembali saat orang yang lewat tadi sudah berlalu.

Di balik nama besarnya, beliau adalah sosok yang sederhana. Kediaman beliau merupakan sebuah rumah dinas yang sederhana di Kompleks Perumahan Dosen, Bulaksumur nomor A-17. Beliau memiliki seorang putra bernama Wiyasa, yang kini tinggal di Jakarta. Prof. Mugiono wafat pada hari Jumat, 25 Oktober 1991.

Prof. Mugiono merupakan seorang tokoh besar dalam perkembangan ilmu geofisika di Indonesia. Beliau memiliki dedikasi tinggi, tercermin dalam kesederhanaan, kedisplinan, kejujuran serta kerja keras yang patut untuk kita teladani sebagai calon geofisikawan muda Indonesia.

Nur Wahyu Maulaningsih | GF ‘11
Dina Sari Handayani | GF ’12
Indhira Laksmidara | GF ’12
Adella Putri Affanti | GF ’13
Santika Satya Widita | GF ’13