Kaldera merupakan sebuah kawah vulkanik yang terbentuk akibat adanya proses erupsi yang sangat besar. Erupsi tersebut disertai dengan runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma. Batuan penyangga gunung api retak dikarenakan magma yang terus menerus medesak keluar dengan volume yang sangat besar. Hingga pada akhirnya, batuan tersebut runtuh dan menghasilkan kawah vulkanik. Umumnya, kaldera dikelilingi oleh sisi-sisi yang curam.
Kaldera tidak selalu terbentuk akibat erupsi yang besar. Erupsi kecilpun juga memiliki kemungkinan dapat membentuk kaldera dengan cara magma beserta material lainnya menerobos melalui celah-celah yang telah ada. Mekanismenya hampir sama, yaitu terjadi kekosongan pada dapur magma. Akibatnya, ruang kosong tersebut diisi oleh material yang ada diatasnya.
Berdasarkan proses pembentukannya, kaldera dibagi menjadi tiga tipe yaitu:
-
- Crater Like Caldera
Kaldera yang tebentuk akibat adanya erupsi gunung berapi. Kaldera tersebut lama kelamaan terisi oleh air ataupun salju. Salah satu contoh kaldera tipe ini yaitu Crater Lake di Oragon.
-
- Resurgent Caldera
Kaldera yang terbentuk oleh satu gunung api tetapi memiliki dapur magma yang banyak dan tersebar di beberapa titik yang sangat luas. Pada tipe ini dapat membentuk kaldera yang berukuran cukup besar yaitu berdiameter 9 hingga 62 mil. Salah satu contoh kaldera tipe ini yaitu Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat.
-
- Shield Volcano Caldera
Kaldera yang terbentuk akibat erupsi yang masif serta pelepasan magma gunung api dengan waktu yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya kaldera dengan ukuran kecil serta bagian sisi yang berbentuk hampir bertingkat. Contoh kaldera tipe ini yaitu terdapat di Kepulauan Galapagos.
Kaldera Toba sendiri terbentuk dikarenakan adanya erupsi yang sangat dahsyat sekitar kurang lebih 74.000 tahun lalu. Erupsi yang sangat dahsyat tersebut telah memakan banyak korban jiwa serta ada pula beberapa spesies yang terancam punah. Selain itu erupsi tersebut juga memengaruhi iklim di dunia. Dahsyatnya erupsi yang terjadi pada Gunung Toba tersebut diakibatkan oleh adanya pergerakan yang sangat tinggi pada lapisan bawah bumi. Kantong magma Gunung Toba bertambah besar dikarenakan adanya suplai dari banyaknya lelehan sedimen akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Benua Eurasia. Gesekan kedua lempeng tersebut diperkirakan mecapai kedalaman hingga 150 km di bawah bumi. Menurut penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa di bawah Kaldera Toba itu sendiri terdapat dua dapur magma yang terpisah. Masing-masing dapur magma itu diperkirakan dapat menampung volume kurang lebih 34.000 km3.
Selain dari adanya aktivitas vulkanik dari dapur magma, terbentuknya Kaldera Toba juga dipengaruhi oleh adanya kegiatan vulkano-tektonik. Tumbukan lempeng yang sangat kuat dari lempeng Indo-Australia menyebabkan timbulnya sesar geser. Sesar tersebut merupakan sesar yang cukup besar yaitu memanjang hingga 1.700 km dari Teluk Lampung hingga Aceh. Sesar tersebut dijuluki dengan Sumatera Fault Zone.
GEOSITE DI KALDERA TOBA
Belum lama ini, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2020 Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Kaldera Toba itu sendiri memiliki 16 titik geosite, yaitu:
- Geosite Sipiso Piso-Tongging
Bentang Alam Air Terjun Sipisopiso
Geosite Sipiso Piso-Tongging berlokasi di Kabupaten Karo. Pada geosite ini terdapat sebuah air terjun yang bernama Air Terjun Sipisopiso yang memiliki ketinggian 120 m. Air terjun tersebut merupakan salah satu dari bagian dinding Kaldera Toba. Komposisi dinding kaldera yaitu Haranggol Dacitic Tuff (HDT), Middle Toba Tuff (MTT), dan Youngest Toba Tuff (YTT). Puncak Sipisopiso merupakan titik tertinggi pada wilayah bagian utara Kaldera Toba.
- Geosite Silalahi-Sabungan
Bentang Alam Geosite Silalahi-Sabungan
Geosite Silalahi-Sabungan berlokasi di Kabupaten Dairi atau berada pada sisi barat laut dari Kaldera Toba yang mana merupakan jalan penghubung antara Tongging dengan Sumbul dan Sidikalang. Area ini berwujud lembah yang sangat besar dan terdapat reruntuhan formasi Kaldera Toba. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya bongkahan-bongkahan yang berukuran bervariasi dari berbagai macam batuan penyusun dinding kaldera.
- Geosite Haranggol
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Haranggaol
Geosite Haranggaol berlokasi di Kabupaten Simalungun. Singkapan ini tersusun dari beberap formasi yaitu Haranggaol Andesitic Lava, Haranggaol Dacitic Tuff (HDT), Middle Toba Tuff (MTT), dan Youngest Toba Tuff (YTT).
- Geosite Sibaganding
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Sibaganding
Geosite Sibaganding berlokasi di Kabupaten Simalungun. Merupakan bagian dari formasi batuan Sibaganding yang tersusun oleh batugamping packstone, grainstone, silt-sandstone, dan konglomerat. Formasi tersebut memiliki rentang umur Mesozoikum-Eosen.
- Geosite Taman Eden
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Taman Eden
Geosite Taman Eden berlokasi di Kabupaten Toba Samosir. Tersusun atas batuan dasar yang terdiri dari Palaeozoic slate dan meta mudstone. Pada kawasan ini juga ditemukan ar terjun akan tetapi tidak setinggi air terjun Sipisopiso. Geosite Taman Eden merupakan kawasan hutan konservasi yang ditumbuhi oleh beraneka macam jenis tumbuhan.
- Geosite Balige-Liang Sipege-Meat
Batu Basiha
Geosite Balige-Liang Sipege-Meat berlokasi di Kabupaten Toba Samosir. Pada geosite tersebut terdapat gua karst dan air terjun yang bernama Sigura-gura. selain itu juga terdapat Batu Basiha, yang mana merupakan batuan andesit hasil proses pendinginan magma yang mengalir pada saat terjadinya letusan Gunung Toba. Batu Basiha memiliki struktur kekar kolom.
- Geosite Situmurun-Blok Uluan
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Situmurun-Blok Uluan
Geosite Situmurun-Blok Uluan berlokasi di Kabupaten Toba Samosir. Terdapat sebuah air terjun yang dinamakan air terjun Situmurun. Air terjun Situmurun memiliki ketinggian 30 m yang terbentuk pada batuan meta-sedimentary yang berumur Paleozoikum.
- Geosite Hutaginjang
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Hutaginjang
Geosite Hutaginjang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Utara. Yang mana merupakan bagian dari jejak pembentukan Kaldera Toba generasi ke tiga yakni sekitar 74.000 tahun lalu. Pada wilayah ini meliputi bentang alam yang dicirikan oleh struktur batuan vulkanik hasil letusan dahsyat Gunung Toba. Kawasan Hutaginjang merupakan sebuah dataran tinggi yang tersusun oleh <emYoungest Toba Tuff (YTT) pyroclastic fall (co-ignimbrit). Pembentukan endapan piroklastik di lokasi ini terjadi karena adanya proses alterasi hidrotermal yang bukan disebabkan oleh aktivitas magmatik.
- Geosite Muara Sibandang
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Muara Sibandang
Geosite Muara Sibandang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Utara. Wilayah ini merupakan sebuah kubah lava yang tersusun dari batuan dasit (dacitic dome). Kubah lava tersebut memanjang di beberapa patahan pada bagian barat daya Danau Toba dan termasuk ke dalam jenis exogenous dome.
- Geosite Sipinsur-Baktiraja
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Sipinsur-Baktiraja
Geosite Sipinsur-Baktiraja berlokasi di Kabupaten Humbanghasundutan. Wilayah ini terletak pada sebuah dataran yang tersusun oleh Youngest Toba Tuff (YTT). Geosite ini pula masih merupakan bagian dari dinding Kaldera Sibandang. Beberapa singkapan dinding kaldera terlihat di jalan setapak menuju Desa Bakti Raja.
- Geosite Bakara-Tipang
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Bakara – Tipang
Geosite Bakara-Tipang berlokasi di Kabupaten Humbanghasundutan. Wilayah ini tersusun atas welded tuff YTT, welded tuff OTT, meta-limestone, dan meta-sandstone. Pada geosite ini pula ditemukan sebuah air terjun yang dinamakan Air Terjun Janji yang tersingkap pada salah satu sisi dinding kaldera di Tipang.
- Geosite Tele – Pangururan
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Tele – Pangururan
Geosite Tele – Pangururan berokasi di Kabupaten Samosir. Kabupaten Samosir terdapat pada Pulau Samosir. Pulau Samosir awalnya merupakan dasar Danau Toba yang lama kelamaan muncul ke permukaan sejak 30.000 tahun yang lalu. Peristiwa pengangkatan tersebut dikenal dengan sebutan “Resurgent”. Pada kawasan ini nampak jelas bentang alam yang sangat indah berupa singkapan struktur geologi, stratigrafi, dan juga variasi jenis batuan yang berkaitan dengan proses geo-vulkaonlogi. Pada pulau samosir juga terdapat sebuah danau pada ketinggian 1550 mdpl yaitu Danau Aek Natonang.
- Geosite Pusuk Buhit
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Pusuk Buhit
Geosite Geosite Pusuk Buhit berlokasi di Kabupaten Samosir. Bentang alam pada kawasan ini yaitu Gunung Pusuk Buhit. Gunung tersebut memiliki ketinggain 1982 mdpl. Gunung tersebut sudah lama tenang akan tetapi masih bisa berpotensi meletus. Komposisi Gunung Pusuk Buhit sebagian besar didominasi oleh pyroxene andesite dan hornblende dacite.
- Geosite Hutatinggi – Sidihoni
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Hutatinggi – Sidihoni
Geosite Hutatinggi – Sidihoni berlokasi di Kabupaten Samosir. Formasi Samosir terdiri dari sedimen yang terendapkan hingga mencapai 100 m. Sedimen tersebut tersusun oleh beberapa material yaitu breksi yang mengkasar keatas dan mengandung ignimbrit, batuan konglomerat, sandstone, clay, diatomite, dan volcanic ash.
- Geosite Simanindo – Batu Hoda
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Simanindo – Batu Hoda
Geosite Simanindo – Batu Hoda terletak di bagian Utara Pulau Samosir. Daerah ini merupakan zona oblique up-lifted dari peristiwa “Resurgent”. Salah satu bentang alam yang terkenal pada geosite ini adalah Pantai Batu Hoda. Simanindo merupakan kawasan yang dibentuk oleh endapan danau alterasi Youngest Toba Tuff (YTT), ditemukan di sekitar pntai hingga lepas pantai utara.
- Geosite Ambarita – Tuktuk
Salah Satu Kenampakan Bentang Alam di Geosite Ambarita – Tuktuk
Geosite Ambarita – Tuktuk berlokasi di Kabupaten Samosir. Geosite ini terletak di sebuah semenanjung yang terbentuk dari formasi kubah lava Tuktuk Dacitic.
Referensi
Admin. 2019. Geopark Kaldera Toba. [daring] Diambil dari: <https://www.tobacalderageopark.com/> [Diakses pada 25 Agustus 2020]
Admin. 2017. Geopark Kaldera Toba Sumatera Utara. [daring] Diambil dari: <https://gpswisataindonesia.info/2017/12/geopark-kaldera-toba-sumatera-utara-1-dari-2/> [Diakses pada 25 Agustus 2020]
Anonim. 2012. “Toba Big Bang”74.000 Tahun Yang Lalu: Katastrofi Geologi. [daring] Diambil dari: <http://geomagz.geologi.esdm.go.id/toba-big-bang-74000-tahun-yang-lalu-katastrofi-geologi/> [Diakses pada 24 Agustus 2020]
Anonim. 2017. Kaldera: Pengertian – Proses Pembentukan – Jenis – Contohnya. [daring] Diambil dari: <https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/kaldera> [Diakses pada 25 Agustus 2020]
Arif Ahmad, dkk. 2011. Terbentuknya Danau Toba. [daring] Diambil dari: <https://nationalgeographic.grid.id/read/13281048/terbentuknya-danau-toba> [Diakses pada 24 Agustus 2020]
Pakde. 2010. Pembentukan Kaldera Gunungapi. [daring] Diambil dari: <https://geologi.co.id/2010/12/03/pembentukan-kaldera-gunungapi/> [Diakses pada 25 Agustus 2020]