Metode potensial diri atau sering disebut dengan metode SP (Self Potential) adalah metode dalam Geofisika yang paling sederhana dilakukan, karena hanya memerlukan alat ukur tegangan (milliVoltmeter) dan dua elektroda khusus (porous pot electrode). Metode potensial diri juga merupakan metode yang paling tua diantara metode-metode Geofisika yang lain. Metode ini telah diperkenalkan pada tahun 1830 di Inggris oleh Robert Fox. Metode Potensial Diri merupakan metode pasif dalam bidang Geofisika, karena untuk mendapatkan informasi bawah tanah dapat dilakukan melalui pengukuran tanpa menginjeksikan arus listrik melewati permukaan tanah.
Dalam pengukuran metode SP, alat yang digunakan berupa elektroda non polarizable yang disebut elektroda porous pot. Elektroda tersebut terdiri dari kawat tembaga yang dimasukkan dalam tabung keramik dengan dinding berpori dan diisi dengan larutan Copper Sulphate atau larutan yang lain seperti AgCl atau PbCL2. Penggunaan elektroda porous spot dalam pengukuran SP adalah untuk menghindari adanya efek polarisasi. Potensial diri dapat terjadi karena adanya proses elektrokimia dibawah permukaan tanah yang disebabkan oleh kandungan mineral tertentu. Selain itu potential diri juga terjadi karena,
- Adanya perbedaan konsentrasi ion pada medium, atau perlapisan tanah. Misalnya antara lapisan pasir dan lempung, atau antara medium yang mengandung air tawar dan air asin.
- Adanya aliran zat cair (air tanah) dalam perlapisan tanah. Air dalam tanah banyak mengandung ion, aliran ion tersebut yang menyebabkan timbulnya potensialdi permukaan tanah. Potensial yang timbul ini disebut dengan “Streaming Potential” atau “Electrokinetic Potential”.
- Adanya proses elektrokimia di dalam medium yang banyak mengandung mineral (senyawa sulfida). Potensial ini disebut dengan potensial mineralisasi.
Didalam pengukuran potensial diri, gangguan yang terjadi secara alami tidak dapat dihindarkan, misalnya adanya arus telluric. Oleh karena itu, untuk mengetahui saat pengukuran potensial diri ada gangguan telluric atau tidak, maka potensial yang terjadi karena arus telluric perlu diukur, dan kemudian digunakan untuk melakukan koreksi terhadap data pengukuran potensial diri (SP).
Sedang saat dilakukan pengukuran potensial diri, hindarkan dari hal-hal yang dapat mengganggu yang bersamaan dengan aktifitas manusia, misalnya jangan melakukan pengukuran potensial diri bersamaan dengan survei resistivity, yang harus menginjeksikan arus listrik kedalam tanah. Karena, injeksi arus listrik tersebut akan mengganggu potensial diri yang terjadi secara alami.
Pada dasarnya potensial diri berhubungan dengan lapisan mineral yang mengandung sulfide, sifat batuan pada daerah kontak-kontak geologi, aktifitas bioelektrik material organik, korosi, dan fenomena yang lainnnya. Daerah sulfida merupakan penghantar yang baik untuk dapat membawa elektron dari kedalaman tertentu ke daerah dekat permukaan. Potensial diri ini dapat muncul karena adanya aktifitas elektrokimia dan mekanik di dalam bumi. Faktor pengontrol dari aktifitas tersebut adalah air tanah (ground water).
Metode SP sendiri memiliki kegunaan yang lain yaitu secara tradisional digunakan sebagai alat untuk eksplorasi pada industri minyak, menemukan kebocoran di tanggul kanal, mengidentifikasi rembesan di bendungan, menemukan kebocoran di TPA, mengidentifikasi zona kontaminasi, dll.
Referensi:
- [no name].2015. Buku Panduan Geophysiscs Expedition. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Selly Mutiara Restika, Geofisika 2012