Pagi yang cerah di Desa Glagaharjo, Cangkringan. Serombongan sukarelawan turun satu persatu dari bus yang membawa mereka menuju beberapa sekolah dasar disana. SD Muhammadiyah Cepitsari, SDN Glagaharjo, dan SDN Srunen menjadi tujuan dari rombongan sukarelawan untuk melaksanakan kegiatan hari itu: Sosialisasi mitigasi bencana erupsi.

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari rangkaian peringatan hari bumi, setelah dua hari sebelumnya diadakan seminar dengan tema yang sama. Sebanyak tiga pembicara dari instansi yang berbeda bergantian mengisi seminar yang dilaksanakan dari pagi hingga sore itu. Seminar dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Mei 2014 di ruang A1.06-A1.07 FMIPA UGM. Peserta seminar sendiri tidak hanya berasal dari program studi Geofisika, melainkan juga berasal dari program studi lain seperti Geografi dan Psikologi. Pada seminar sesi pertama, materi yang disampaikan adalah Karakteristik Gunung Merapi oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG ) dengan pembicara Drs. Subandriyo, M.Si., namun beliau tidak dapat hadir dan digantikan oleh pembicara lain dari instansi yang sama. Di sesi kedua, seminar diisi oleh Pusat Studi Bencana Alam UGM dengan pembicara Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. Materi yang disampaikan pada sesi ini adalah materi mengenai Mitigasi Bencana Erupsi. Di sesi terakhir, seminar disampaikan materi Kondisi Sosial Masyarakat di Sekitar Merapi dengan pembicara dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sleman yaitu Makwan, S.TP., M.T. Setelah penyerahan plakat kepada pembicara dan melakukan foto bersama, seminar diakhiri dengan pembekalan (briefing) kepada para sukarelawan terkait teknis kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan dua hari setelahnya.

Pada 31 Mei 2014, dilaksanakan sosialisasi mitigasi bencana erupsi dengan target tiga sekolah dasar yang berada di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. Desa Glagaharjo dipilih sebagai tujuan bukan tak beralasan, hal ini tidak lain karena Desa Glagaharjo adalah salah satu dari beberapa desa yang langsung berhadapan dengan Gunung Merapi, sehingga membutuhkan perhatian lebih terutama perhatian pada masyarakat yang memiliki risiko tinggi terdampak erupsi Merapi. Lalu mengapa targetnya adalah siswa sekolah dasar? BPBD Kabupaten Sleman memang memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi terkait mitigasi bencana kepada masyarakat di sekitar Merapi, namun untuk sosialisasi khusus kepada pelajar belum dapat dilakukan di setiap sekolah. Sekiranya hal tersebutlah yang menjadi dasar kegiatan sosialisasi ini, selain dengan maksud memperingati hari bumi yang jatuh pada 22 April.

Hampir semua sukarelawan adalah mahasiswa Geofisika, namun ada satu mahasiswi Psikologi yang juga turut serta dalam sosialisasi ini. Sosialisasi ini tersusun atas dua sesi utama, yakni sesi materi dan sesi luar kelas. Pada sesi materi, para sukarelawan memberikan materi seputar gunung api dan mitigasi bencana erupsi. Agar sesi materi berlangsung efektif, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Seusai sesi materi, para siswa dibawa ke luar kelas untuk mengikuti serangkaian permainan dan sedikit materi untuk dipraktikkan.

sesi_materi

Sesi Pemberian Materi Seputar Gunung Api dan Mitigasi Bencana Erupsi

Menjelang pukul 12.00 WIB, seluruh rangkaian acara dirampungkan dan siap untuk diakhiri. Di penghujung kegiatan, para siswa diminta untuk menuliskan harapan mereka di selembar kertas lalu menggantungkannya di pohon harapan. Pohon harapan ini beserta plakat kemudian diserahkan kepada sekolah sebagai kenang-kenangan.

harapan

Selembar Kertas Bertuliskan Harapan Salah Seorang Siswa SDN Glagaharjo

Tanggapan pihak sekolah sepenuhnya positif terhadap kegiatan ini, bahkan berharap agar kegiatan ini tak hanya sekali-dua kali dilaksanakan. Bila mungkin, kegiatan senada diharapkan tak hanya berakhir dalam peringatan hari bumi. SDN Glagaharjo misalnya, sangat mengharapkan adanya suatu kerjasama antara pelaksana kegiatan dengan SDN Glagaharjo untuk mengadakan sosialisasi mitigasi bencana erupsi ini lagi di kemudian hari. Pihak sekolah juga mengharapkan adanya kontribusi dari program studi lain yaitu Psikologi UGM untuk memberikan suatu sosialisasi yang dititikberatkan pada keadaan psikis masyarakat di sekitar Merapi, terkait pemulihan trauma masyarakat akan bencana erupsi. Akhir kata, terusunglah harapan yang besar: Mudah-mudahan kegiatan penuh manfaat ini dapat berlanjut di tahun selanjutnya, berlangsung lebih baik dan lebih banyak pihak yang terlibat. Aamiin.

Hendra Guna Wijaya | GF 12

Leave a comment

Your email address will not be published.