Pemuda selain harus kreatif juga harus memiliki perilaku inovatif dan juga solutif, tidak selalu menjadi “job seeker” tapi harus menjadi “job maker”. Berdasarkan pendapat ini, pada 21 November 2015 Himpunan Mahasiswa Geofisika UGM (HMGF-UGM) mengadakan seminar kewirausahaan dengan tema “Entrepreneurship: Stand Up and Live Your Passion !”. Dengan pembicara Bapak Jody Broto Suseno sebagai pemilik dari Waroeng Steak and Shake serta Mas Aditya Isetyawan Putra sebagai pemilik dari Konveksi Tambang.
Selain dihadiri oleh mahasiswa Geofisika, seminar ini dihadiri pula oleh mahasiswa dari prodi lain seperti elektronika instrumentasi, peternakan dan kimia, bahkan dari universitas lain pula seperti UIN SUKA, UII dan juga UPN. Acara ini dimulai dengan sambutan dari ketua pelaksana kemudian dilanjut sambutan dari ketua HMGF-UGM periode 2015. Materi pertama diisi oleh bapak Jody Broto Suseno yang menceritakan perjuangannya untuk meraih kesuksesan sebagai wiraswastawa. Beliau pernah berjualan parsel, kemudian berjualan susu segar hingga akhirnya menemukan ide untuk membuat kedai steak harga mahasiswa. Perjuangan beliaupun tidak mudah, mulai dari keuntungan hanya beberapa puluh ribu hingga akhirnya memiliki omzet milyaran perhari. Kunci kesuksesan menurut beliau adalah pantang menyerah dan juga kreatif dalam menghadapi segala masalah.
Materi kedua diisi oleh Mas Aditya Isetyawan Putra ( Mas Didit). Pada sesi ini pembicara lebih menekankan bagaimana caranya untuk memulai usaha disaat masih duduk di bangku kuliah. Beliau memulai usaha dari semester 5 dan menemukan peluang untuk memulai usaha ketika ada proyek baju lapangan di tempat beliau kuliah. Kunci untuk memulai usaha menurut beliau adalah menggeluti apa yang menjadi passion dari diri sendiri layaknya beliau. Walaupun hubungan antara teknik pertambangan, ilmu yang sedang beliau geluti saat itu, tidak memiliki hubungan langsung dengan usaha konveksi yang sedang beliau rintis tetapi itu tidak menjadikan beliau untuk menyerah menjalankan usahanya. Meskipun menurut beliau hal tersulit ketika memulai sebuah usaha ketika kuliah adalah cara membagi waktu antara kewajiban kuliah dengan waktu untuk usaha, tetapi beliau tetap berkeyakinan dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Banyak sekali pelajaran yang didapat dari acara seminar ini dan pelajaran tersebut mengilhami peserta untuk memulai sebuah usaha besar yang baru.