Erupsi Merapi 2010 telah menyimpan berbagai cerita bagi masyarakat Yogyakarta. Pada erupsi 2010 lalu, Merapi telah meleyapkan rumah, ternak, bahkan memakan korban hingga 400 jiwa. Hal ini menyadarkan kita bahwa Merapi yang berada didekat kita telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan umat manusia yang berada disekitar Merapi dan menggantungkan kehidupannya pada Sang Arga ini. 5 tahun setelah kejadian tersebut, telah terjadi perubahan yang luar biasa terhadap masyarakat yang berada disekitar lereng Merapi. Pada tahun 2015 ini menjadi momen berharga bagi HMGF UGM untuk mempersembahkan acara peringatan 5 tahun erupsi Merapi, PANCAWARSA ERUPSI MERAPI: “HARMONY ALONGSIDE VOLCANOES”. Acara peringatan 5 tahun erupsi Merapi 2010 dibagi menjadi tiga bagian acara yaitu: Photo Contest, Pameran Fotografi dan Kenungapian serta Seminar Vulkanologi dan Field Trip.

 

Photo Contest peringatan 5 tahun erupsi merapi 2010 bertemakan “Aku dan Gunung Api”. Photo Contest ini diikuti oleh peserta yang umumnya adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat 48 foto yang masuk kedalam data panitia, seluruh foto-foto yang masuk di tampilkan dalam pameran fotografi sebagai rangkaian acara Panca Warsa Erupsi Merapi  yang diadakan di Lantai 1 Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada pada tanggal 13 – 14 November 2015. Didalam kegiatan pameran fotografi tersebut seluruh pengunjung berkesempatan untuk melihat foto-foto hasil karya peserta Photo Contest dan berhak untuk memberikan voting kepada foto yang mereka sukai. Bersamaan dengan pameran fotografi para peserta dapat menyampaikan aspirasi mereka mengenai kesan terhadap Merapi.

Pameran Fotografi yang Diadakan di Perpustakaan Pusat UGM Lantai 1
Pameran Fotografi yang Diadakan di Perpustakaan Pusat UGM Lantai 1

Pada tanggal 14 November 2015 diadakan dua acara secara bersamaan yaitu Seminar Vulkanologi dan Pameran Fotografi dan Kegunungapian. Kegiatan pameran fotografi dan kenunungapian diikuti oleh BPPTKG dan Program Studi Geofisika UGM. Pada stand BPPTKG kita dapat melihat 4 buah monitor yang selama ini digunakan untuk monitoring gunung merapi. Pada acara tersebut juga diadakan penyangan video Mahaguru Merapi yang mana memberikan informasi kepada para pengunjung mengenai erupsi Merapi pada 2010 silam.

Model Gunungapi Pada Pameran Fotografi
Model Gunungapi Pada Pameran Fotografi

 

Monitoring Melalui Perangkat BPPTKG Yogyakarta
Monitoring Melalui Perangkat BPPTKG Yogyakarta

 

Pesan Untuk Merapi dan Manusia
Pesan Untuk Merapi dan Manusia

Sebuah kesempatan yang baik bahwa di acara seminar vulkanologi kita kedatangan 3 pembicara yang luar biasa. Pembicara yang pertama adalah Dr. Ir. Surono, M.Sc yang akrab disapa dengan Mbah Rono dimana kini beliau menjabat sebagai Tenaga Ahli Kebencanaan Kemeterian ESDM. Lalu pembicara berikutnya adalah Ir. I Gusti Made Agung N, DEA, Kepala BPPTKG Yogyakarta, dan Bapak Sugiyanto dari SKSB (Saluran Komunikasi Sosial Bersama). Pada sesi materi Mbah Rono menyampaikan materi mengenai “Belajar dari Erupsi Merapi 2010”. Materi yang disampaikan oleh Mbah Rono ini memberikan pengetahuan kepada seluruh peserta bagaimana erupsi 2010 itu berlangsung dan apa dampak serta tindakan preventif yang dilakukan. Materi yang kedua disampaikan oleh Bapak Ir. I Gusti Made Agung N. DEA, dengan judul “Volcanic Hazards Monitoring Methods”. Melalui materi yang disampaikan oleh Pak Made diperoleh pengetahuan bagaimana cara monitoring gunungapi digunakan sebagai tindakan preventif untuk mengetahui tanda-tanda sebuah gunung akan mengalami erupsi, dalam hal ini diambil contoh kasus Merapi.

Sesi Pembicara Pertama Oleh Dr. Ir. Surono, M.Sc
Sesi Pembicara Pertama Oleh Dr. Ir. Surono, M.Sc

 

Materi Volcanic Hazards Monitoring Methods oleh Ir. I Gusti Made Agung N, DEA
Materi Volcanic Hazards Monitoring Methods oleh Ir. I Gusti Made Agung N, DEA

Sesi selanjutnya adalah Talkshow yang dibawakan oleh Saudari Hastin Candra Diantari sebagai moderator. Dalam taklshow ini ikut bergabung sebagai narasumber Dr. Ir. Surono, M.Sc dan Ir. I Gusti Made Agung N. DEA.

Sesi Talkshow yang Dipimpin Oleh Saudari Hastin Candra Diantari
Sesi Talkshow yang Dipimpin Oleh Saudari Hastin Candra Diantari

Pada sesi terakhir, talkshow dengan narasuber Bpk Sugiyanto dari SKSB. Dari beliau kita belajar banyak mengenai tindakan dari LSM dalam menangani dampak sosial masyarakat karena erupsi Merapi, serta kegiatan apa saja yang dilaksanakan sebagai pembelajaran jika suatu saat nanti terjadi kembali erupsi Merapi.

Talkshow Bersama Bapak Sugiyanto Mengenai Peran LSM Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Gunungapi
Talkshow Bersama Bapak Sugiyanto Mengenai Peran LSM Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Gunungapi

Fieldtrip yang diadakan pada tanggal 15 November 2015 merupakan acara terakhir dalam rangkaian acara Panca Warsa Erupsi Merapi. Acara fieldtrip ini tersusun atas  4 Stop Site, yaitu Situs Bakalan, PRB (Pengurangan Resiko Bencana) Kalitengah Kidul, Pos Rotary, dan Museum Merapi. Fieldtrip pada kesmepatan ini dipandu oleh saudara M Destrayuda Trisna, S.T., yang akrab dipanggil dengan Mas Yuda.

Penjelasan Mengengai Kondisi Geologi Daerah Bakalan Oleh Saudara M Destrayuda Trisna
Penjelasan Mengengai Kondisi Geologi Daerah Bakalan Oleh Saudara M Destrayuda Trisna

Di PRB Kalitengah kidul dilakukan sosialisasi kepada seluruh peserta fieldrip bagaimana PRB Kalitengah Kidul selama ini melakukan kegiatan-kegiatan yang mengedukasi warga dan karangtaruna akan pentingnya penanganan dini terhadap ancaman bahaya gunungapi.19

Sharing Dengan Pengurus PRB Kalitengah Kidul
Sharing Dengan Pengurus PRB Kalitengah Kidul

Setelah sesi diskusi dan ISHOMA di Kalitengah kidul perjalanan dilanjutkan ke Pos Rotari Merapi.

Para Peserta Mengunjungi Pos Rotary Merapi
Para Peserta Mengunjungi Pos Rotary Merapi

 

Penjelasan Oleh Saudara Yuda Mengenai Morfologi Merapi
Penjelasan Oleh Saudara Yuda Mengenai Morfologi Merapi

Titik yang terakhir dikunjungi adalah Museum Merapi, meskipun hanya sekitar 20 menit namun para peserta masih berkesempatan melihat barang-barang yang ditampilkan didalam Museum Merapi.

Sesi Foto Terakhir Panitia dan Peserta di Museum Merapi
Sesi Foto Terakhir Panitia dan Peserta di Museum Merapi

Berakhirnya acara fieldtrip maka berakhirlah seluruh rangkaian acara peringatan 5 tahun erupsi Merapi 2010. Dari rangkaian acara tersebut kita telah belajar bahwa gunungapi bukanlah musuh, namun anugerah dari Tuhan, yang mana apabila kita mengerti akan gunungapi kita bisa terhindar dari bahaya gunungapi dan justru mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada Geofisika UGM dan HMGF UGM yang telah mendukung berlangsungnya acara ini. Dan berterima kasih kepada BPPTKG yang telah bersedia menjadi pengisi dalam acara pameran fotografi dan kegunungapian. Serta Sponsor acara ini yaitu PT Hydro Geological Survey, Ikatan Alumni Geofisika UGM (IAGF), CV Gshirt Veksindo, dan Spesial Sambel (SS).

Adides Gidson Simanjuntak- Geofisika 2013

Leave a comment

Your email address will not be published.